Bangkalan, mataexpose.com – Rabu, 29 Juni 2022 Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan dengan didampingi oleh dua Ormas besar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama’ semenjak Jam 15.30 WIB berkumpul di Pantai GEBANG desa Gebang Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan.
Pantai Gebang ini masih dianggap tempat yang paling relevan untuk melihat Hilal setiap tahunnya, tempatnya yang selain sangat layak dan sangat mendapatkan perhatian baik dari Kemenag. Kabupaten Bangkalan ataupun Otoritas Kepemerintahan Desa setempat.
Kebersamaan kedua ormas besar islam ini dengan dimotori oleh Kemenag Bangkalan tiada lain dan tiada bukan adalah untuk memantau munculnya bulan sabit Dzulhijjah pada Rabu malam (29/6/2022). Pemantauan kasat mata di desa Gebang pada tahun 2022 Masehi secara langsung ini dihadiri oleh KATIB. PC NU Kab. Bangkalan, Ketua PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH Banglalan, Badan Hisab dan Rukyat Kab. Bangkalan dan Lajnah Falaqiyah NU Kab. Bangkalan.
Penampakan hilal menandai dimulainya bulan Dzulhijjah, di mana ibadah haji dilakukan diikuti dengan Idul Adha. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir dalam kalender Islam. Setelah bulan Dzulhijjah habis, umat Muslim memasuki tahun baru Islam yang diawali dengan bulan Muharam.
Kalender lunar umat Islam terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari 354 atau 355 hari. Untuk menandai datangnya bulan puasa, Muslim juga harus melihat hilal bulan Ramadhan dan untuk melaksanakan hari raya Idul Fitri, selain itu juga harus melihat hilal bulan syawal.
Muhammadiyah dalam kaitannya dengan hal ini juga selain menggunakan metode Hisab, rukyatul Hilal sebagai bentuk evaluasi terhadap segala ketetapan berkenaan dengan penentuan awal bulan tersebut.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bangkalan dengan didampingi oleh tim dari Muhammadiyah Bangkalan mengajak seluruh warga Muhammadiyah Kabupaten Bangkalan pada khususnya dan seluruh ummat Islam pada umumnya untuk saling menghormati jika nantinya terjadi perbedaan dalam penentuan hari raya ‘Iedul Adha 1443 H. Masing-masing memiliki Dasarnya.
Tutur Bapak Dr. Ir. Tamar Djaja, MM. Dengan santainya.
Cuaca di pantai Gebang pada sore hari ini tampak cerah, suasana cerah ini diharapkan dapat mendukung untuk melihat hilal dan menjadikan penentu awal Dzulhijjah 1443 Hijriyah.
Bulan Dzulhijjah ini menjadi istimewa sebab di bulan ini umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban sekaligus juga banyak sekali amalan-amalan sunnah pada umat Islam yang sangat dianjurkan untuk diamalkan.
Puasa Dzulhijjah adalah puasa tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Adha yang di mulai dari tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H.
(Wandra)