Kota Bogor,-PT Indomarco Prismatama TBK. (Indomaret) kembali memberi pelatihan kepada puluhan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bogor.
Pelatihan kewirausahaan mandiri yang dilangsungkan di Balai Kota Bogor itu dibuka langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Kamis (28/7/2022).
Pada kesempatan itu, Dedie menyampaikan rasa syukur karena Indomaret sudah membuka peluang bagi kewirausahaan mandiri dan para pelaku UMKM untuk naik kelas. Ditengah kegalauan para pelaku UMKM dalam hal pemasaran produknya.
“Nah, sekarang ini ujung tombak pemasarannya sudah ada di depan ibu-ibu. Ada kurang lebih 300 outlet Indomaret se-Bogor. Jadi kalau bilang peluang, ini peluang besar daripada kita berkhayal – khayal dan juga mungkin kadang kala kendalanya yang besar,” ungkap Dedie.
Namun, sambung Dedie, ada beberapa catatan yang harus dipenuhi jika ingin para pelaku UMKM menaruh produknya di Indomaret. Ada proses dan kurasi yang harus ditempuh agar semua syarat bisa terpenuhi. Terutama nilai manfaat produk yang dipasarkan harus sesuai termasuk sertifikasi halal.
“Ini juga perlu integritas, perlu kejujuran. Jadi sedapat mungkin tolong dilatih juga jangan sampai ada produk-produk yang memakai bahan pengawet, yang membahayakan manusia,” serunya.
Menurut Dedie, banyak olahan khas Bogor yang kemudian bisa dikemas dan diproduksi hingga masuk kedalam display di Indomaret. Sebut saja olahan talas, singkong, ubi dan sebagainya. Selain mudah didapat, harga beli bahannya pun relatif terjangkau.
“Banyak sekali modal-modal atau bahan-bahan yang bisa diolah dan selanjutnya dijadikan produk yang cantik, yang kemasannya bagus, halal, supaya bisa masuk di Indomaret. Kemudian teman – teman di Indomaret juga jangan mempersulit, berikan kesempatan kepada pelaku UMKM ini untuk paling tidak dengan standar produk yang memadai bisa dulu masuk display yang ada di Indomaret Kota Bogor,” urainya.
Kepala Bidang Promosi Kemitraan dan Jasa Perdagangan pada Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor, Aip Samsul Mualif menambahkan, hingga saat ini ada sekitar 68 ribu UMKM yang tercatat di Kota Bogor dengan berbagai komoditi.
Komoditi yang terbesar adalah dari komoditi makanan dan minuman. Tentunya usaha mikro kecil dan menengah memegang peranan penting baik ditinjau segi jumlah usaha maupun dari segi penyerapan tenaga kerja dengan terciptanya lapangan usaha.
“Hal ini disebabkan jumlah tenaga kerja yang relatif tinggi sehingga lebih fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Semoga UMKM mampu menjadi penyedia lapangan kerja dan menciptakan wirausaha baru,” tambah Aip.
Kemudian, masih kata Aip, salah satu upaya yang terbilang pengembangan UMKM di Kota Bogor adalah melalui kemitraan. Kemitraan memiliki tiga prinsip utama, yaitu saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Termasuk kemitraan dengan Indomaret ini.
E.Napitupulu