Mata Expose

Jika Ada Pihak Instansi Pemerintahan dan Swasta Maupun Pribadi yang merasa di Rugikan oleh Oknum yang mengaku mengatasnamakan Jurnalis MEDIA MATAEXPOSE.COM Tanpa Ada Tercantum Namanya di Box Redaksi Maka Bukan Wewenang dan Tanggung Jawab Redaksi MEDIA MATAEXPOSE.COM atau Silakan Laporkan Kepada Pihak Yang Berwajib.
Akibat Irigasi Krueng Pase Belum Berfungsi, Ratusan Hektar Sawah di Penuhi Tumbuhan Liar

Aceh Utara, Mataexpose.com — Petani Aceh Utara ribuan hektare sawah warga telah dipenuhi tumbuhan liar selama dua tahun.

Hal itu, dampak tidak lagi berfungsinya saluran bendung Krueng Pase, yang dari jaman dulu menjadi sumber pengairan ribuan hektare sawah milik warga Aceh Utara dan Lhokseumawe.

Ketua Forum Pemuda Samudera (FPS) Misbahuddin Ilyas alias Marcos kepada Mataexpose.com, Rabu (20/07/2022) menegaskan, perbaikan bendung Krueng Pase yang belum selesai, mengakibatkan suplai air ke sawah warga terhenti.

“Sudah sekitar dua kali musim tanam, petani tidak mendapat suplai air irigasi,” jelas Misbahuddin.

Kondisi itu, bukan hanya akibat kerusakan bendung yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda. Namun lebih dari itu, kesiapan penanganan pekerjaan Bendungan sangat lambat.

Tugas berat tersebut seharusnya ditangani lebih fokus, karena berhubungan dengan kehidupan warga miskin.

Hampir seluruh petani yang memanfaatkan lahan sawah.”Krueng Pase merupakan petani kurang mampu. Sehingga saat ini, petani terancam kekurangan pangan.

“Karena tidak sempat panen, dua kali musim tanam, sehingga terancam krisis pangan,” tambahnya.

Ancaman krisis pangan, menurut Ketua FPS juga akibat banjir yang sering terjadi di Aceh Utara. Sehingga pihaknya meminta Pj. Bupati Aceh Utara memperioritaskan masalah banjir.

Diantaranya, pemerintah harus mencari solusi penanggulangan banjir di Aceh Utara. “Kami mendesak Pj. Gubernur Aceh dan Pj. Bupati Aceh Utara agar segera mencari solusi terkait persoalan banjir di Aceh Utara, yang telah menelan korban jiwa dan merugikan ekonomi masyarakat,” tegas Ketua FPS.

Misbahuddin juga mendesak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, agar mengevaluasi HGU dan perizinan lainnya untuk menyelamatkan hutan dan menjaga ekosistem lingkungan hidup.

Selain itu, mendesak aparat penegak hukum agar konsisten dalam memberikan tindakan tegas kepada pelaku ilegal loging. “Mendesak pemerintah agar serius memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang terkena banjir,” sebutnya.

Termasuk, merevitalisasi tanggul Krueng Pase.
Tujuannya, sebagai upaya melindungi masyarakat di kawasan rawan banjir. (Rid)

Bagikan:
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp