Mata Expose

Jika Ada Pihak Instansi Pemerintahan dan Swasta Maupun Pribadi yang merasa di Rugikan oleh Oknum yang mengaku mengatasnamakan Jurnalis MEDIA MATAEXPOSE.COM Tanpa Ada Tercantum Namanya di Box Redaksi Maka Bukan Wewenang dan Tanggung Jawab Redaksi MEDIA MATAEXPOSE.COM atau Silakan Laporkan Kepada Pihak Yang Berwajib.
Petani Aceh UtaraTerancam: Akibat Pembangunan Bendungan Krueng Pase Belum Tuntas

Aceh Utara, Sabtu (16/7/22) Mataexpose.com — Sawah petani di sembilan Kecamatan Aceh Utara terlantar akibat pengerjaan proyek pembangunan Bendungan Krueng Pase belum tuntas.

Harapan petani disampaikan Terpiadi A. Majid, Anggota Komisi IV DPRK Aceh Utara yang membidangi Sumber Daya Air (SDA). Dia menyebutkan, jebolnya Irigasi Krueng Pase merupakan musibah besar. Terutama, petani di sembilan kecamatan di Wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Bendungan Irigasi Krueng Pase yang terletak di Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara, dibangun masa pemerintahan Belanda Tahun 1931. Bendung tersebut memanfaatkan sumber air dari Krueng Pase.

“Bendungan ini mampu mengairi areal sawah seluas 8.922 hektar, yang selama ini dimanfaatkan oleh para petani di 9 kecamatan,” jelas Terpiadi, anggota dewan asal Kecamatan Syamtalira Aron.

Jebolnya Irigasi Krueng Pase menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat petani tidak menentu. Selama ini, mereka memanfaatkan air dari irigasi tersebut. Dua tahun sudah masyarakat menderita karena tidak bisa turun ke sawah. “Bukan tidak mungkin (terjadi krisis pangan), jika masalah Irigasi Krueng Pase tidak ditangani secara serius oleh pemerintah,” ujarnya.

Kondisi itu dikhawatirkan akan mengakibatkan bahaya kelaparan. Terutama di kawasan DI Krueng Pase. Kecamatan yang memdapat suplai irigasi tersebut, yaitu Kecamatan Meurah Mulia, Samudera, Nibong, Tanah Luas, Matangkuli, Syamtalira Aron, Tanah Pasir, Syamtalira Bayu, dan Blang Mangat Wilayah Kota Lhokseumawe. Sampai sekarang petani dari kecamatan-kecamata tersebut, belum bisa turun ke sawah karena kerusakan irigasi.

Harapan Kepada Pj Gubernur dan Pj Bupati

Pelantikan Pj Gubernur Aceh dan Pj Bupati Aceh Utara, telah terbuka kesempatan petani untuk mendesak pihak rekan proyek.

“Dengan dilantiknya penjabat Gubernur Aceh dan penjabat Bupati Aceh Utara yang baru, masyarakat sangat menaruh harapan agar Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Utara menaruh perhatian khusus terhadap Irigasi Krueng Pase tersebut,” kata Terpiadi, seraya menambahkan, pembangunan bendung menyangkut hajat hidup orang banyak.

Terpiadi menambahkan, Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah, dalam Sidang Paripurna DPRK Aceh Utara, Jum’at, tanggal 15 Juli 2022 telah menegaskan, mewakafkan tenaga dan pikirannya untuk Aceh Utara.

Terpiadi juga menegaskan, masyarakat Aceh Utara menunggu kebijakan Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Utara, terkait, Bendung Krueng Pase.

“Jika kedua pejabat negara yang baru dilantik, yaitu Pj. Gubernur Aceh dan Pj. Bupati Aceh Utara tidak mampu mengurus pembangunan Irigasi Krueng Pase yang sudah jebol tersebut, mungkin ke depan kita masyarakat pengguna irigasi di wilayah 9 Kecamatan di Aceh Utara dan Kota Lhokdeumawe, harus mengusulkan kepada pemerintah pusat agar mengontrak pejabat Belanda untuk memimpin Aceh,” tegasnya.

Supaya mampu membangun kebutuhan rakyat seperti irigasi, kereta api, dan proyek lainnya. (Rid)

Bagikan:
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp