Humbahas, –Metode Pendidikan Gampang Asik dan Menyenangkan (Gasing) dengan konsep inovasi ‘Tak Lagi Pusing Karena Gasing’ yang dipopulerkan dari Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) akan dikembangkan menjadi pelajaran wajib di seluruh sekolah di Indonesia.
Metode ini dipaparkan oleh Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, SE pada rapat yang dilaksanakan oleh Menko Marves, Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A dan Mendagri, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D (2/2) di Jakarta.
Rapat ini juga diikuti oleh Bupati Dairi, Bupati Tapanuli Selatan, Sekda Garut, Bupati Gunung Mas, Bupati Ngagekeo, Bupati Manokwari Selatan, Bupati Nabire, Walikota Banda Aceh, Sekda Bitung.
Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, SE pada paparannya menjelaskan bahwa inovasi Gasing Matematika ini dilatarbelakangi beberapa hal antara lain bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditakuti siswa. Selain itu, banyak siswa tidak berminat pelajaran ini, siswa kurang paham dalam berhitung cepat, cara belajar matematika yang masih konvensional dan merosotnya prestasi akademik siswa dalam matematika.
Menyikapi kondisi tersebut Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, SE membuat inovasi yang diberi nama ‘Tak Lagi Pusing Karena Gasing’ dengan menjalin kerjasama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya, yang diasuh oleh Prof. Yohanes Surya.
Hasil dari setiap kabupaten yang mengimplementasikan Metode Gasing ini menunjukkan kenaikan capaian signifikan pada pretest dan post-test aritmatika.
Metode Gasing ini dimultiplikasi untuk mencapai 514 Kabupaten/ Kota di Indonesia dengan 30 guru di setiap kabupaten. Untuk mencapai ini dari setiap kabupaten, 5 guru GASING terbaik akan dikirim ke kabupaten-kabupaten lainnya untuk melakukan Training of Trainer ke guru lainnya.
Pada kesempatan itu, menko marves dan mendagri mengharapkan agar inovasi Metode Gasing ini dapat diimplementasikan di kabupaten/ kota di seluruh Indonesia dan menjadi Program Nasional dan diharapkan bisa membantu peningkatan pendidikan di Indonesia, secara khusus mata pelajaran matematika, sehingga tercipta generasi yang anak Indonesia yang tanggap dan cepat berhitung dan menjadi inovasi penguatan pemahaman pendidikan Numerasi Anak Indonesia menuju penguasaan IPTEK. (Demak S)