CIANJUR | Larangan mudik bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Cianjur Jawa Barat, yang disampaikan Bupati Cianjur Herman Suherman cukup diapresiasi ASN di Cianjur.
Hal tersebut dilakukannya lantaran beberapa Kecamatan di Kabupaten Cianjur masih dalam suasana berduka pasca diterjang gempa 5.6 SR 21 Nov 2022 tahun lalu.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap para penyintas gempa, para ASN di Cianjur di instruksikan Bupati Cianjur untuk melaksanakan shalat Ied Idul Fitri 1444. H/2023. M di pengungsian bersama korban penyintas gempa yang lebih kurang sudah 5 bulan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Cianjur pada hari Sabtu 22 April 2023 atau 1 Syawal 1444. H, melaksanakan shalat Ied di Masjid Al Hadi Kp Cieundeur Desa Buni Kasih Kec Warungkondang Cianjur bersama korban penyintas gempa.
Kepada wartawan, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kab Cianjur Dindin Amaludin, menyampaikan, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap korban penyintas gempa, kami tidak melaksanakan ritual mudik seperti pada hari lebaran – lebaran sebelumnya.
“Kami mengapresiasi instruksi Bupati Cianjur untuk tidak mudik dan melaksanakan shalat Ied bersama warga di lokasi pengingsian pasca gempa dan Alhamdulillah hari ini lebaran Idul Fitri 1444. H, kami dari BPBD Kab Cianjur melaksanakan shalat Ied bersama warga di Kp Cieundeur Kec Warungkondang, ” kata Kalaksa BPBP Kab Cianjur saat ditemui usai melaksanakan shalat Ied bersama warga penyintas gempa pagi itu.
Ia melanjutkan, hal itu kenapa Bupati Cianjur menginstruksikan seperti itu, karena memang itulah salah satu bentuk kepedulian kepada warga masyarakat penyintas gempa.
“Instruksi yang dikhususkan kepada para Kepala OPD, untuk bisa hadir bersama warga melaksanakan shalat Ied ran bisa merasakan apa yang dirasakannya. Sehingga bisa lebih saling berempati dan menjalin silaturahmi, karena itu perlu dilakukan bersama dan mari kita lakukan bersama – sama, ” ajaknya.
Disinggung terkait adanya makanan/hidangan untuk disantap bersama warga, Dindin menjawab, terkait ketersediaan makanan/santapan tersebut sebetulnya lebih cenderung dengan dari kami untuk disantap bersama – sama. Adapun tujuannya supaya warga lebih dekat dan mengenal para OPD tersebut.
“Dengan dilakukannya hal tersebut, warga bisa berbesar hati manakala mendapat perhatian khusus dari pemerintah melalui para Kepala OPD, ” tutupnya.
(SN)