CIANJUR | Aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat (AMCM), mulai ada perlawanan dari pihak Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Pada aksi AMCM bela korban penyintas gempa di Cianjur di depan Pendopo Pemerintah Kabupaten Cianjur, Rabu 31 Mei 2023, telah terjadi chaos antara Satpol PP Kab Cianjur dan massa aksi.
Dugaan terjadinya chaos tersebut, berawal dari terjadinya adu mulut Satpol PP dengan para pendemo hingga terjadilah pemukulan kepada masyarakat yang sedang berdemo oleh oknum Satpol PP.
Terjadinya dugaan pemukulan oleh oknum Satpol PP tersebut, sangat disayangkan Ketua AMCM Galih Widyaswara.
Menurutnya tindakan arogansi yang dilakukan oknum Satpol PP itu, jelas mencoreng nama lembaga dan Pemerintah Kab Cianjur sebagai pelayan masyarakat.
“Awalnya kejadian itu terjadi pada saat para peserta aksi melangkah ke arah Pendopo yang dihadang petugas keamanan. Namun tiba – tiba saja ada seorang oknum Satpol PP memukul pengunjuk rasa,” kata Galih pada wartawan.
Atas terjadinya hal tersebut, pihaknya (AMCM) akan segera melaporkan tindakan arogansi/kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP Pemkab Cianjur ke pihak Kepolisian.
“Kami akan segera melaporkan tindak kekerasan oknum Satpol PP yang telah memukul seorang peserta aksi unjuk rasa sebagai efek jera, ” ujarnya.
Sementara itu saat ditemui terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Plt Kasatpol pp), Tedy Artiawan mengatakan, pihaknya belum menerima bukti autentik terkait adanya anggota Satpol PP Pemkab Cianjur yang telah melakukan pemukulan kepada pparra pendemo.
“Kami akan memeriksa CCTV terlebih dahulu dan jika benar terjadi seperti itu jelas saya akan berikan sanksi tegas untuk anggota yang tidak humanis itu, tapi hingga saat ini belum ada kejelasannya, ” katanya.
Karena belum ada kejelasan terkait kejadian itu, pihak Tedi akan mulai melakukan pencarian bukti – bukti autentik dan bagaimana kronologi awalnya. “Karena belum mengetahui siapa anggotanya yang melakukan pemukulan ini siapa, ” tutupnya.
(SN)