Mata Expose

Jika Ada Pihak Instansi Pemerintahan dan Swasta Maupun Pribadi yang merasa di Rugikan oleh Oknum yang mengaku mengatasnamakan Jurnalis MEDIA MATAEXPOSE.COM Tanpa Ada Tercantum Namanya di Box Redaksi Maka Bukan Wewenang dan Tanggung Jawab Redaksi MEDIA MATAEXPOSE.COM atau Silakan Laporkan Kepada Pihak Yang Berwajib.
Merasa di Kelabui Kades dan Ketua BPD, Warga Geruduk Kantor Desa Gumai, Pertanyakan Perihal Penjualan Tanah Adat

MUARA ENIM -SUMSEL — Diduga merasa dikelabui oleh Kepala Desa dan Ketua BPD nya, tak kurang dari 70 orang warga Desa Gumai, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, geruduk kantor Kepala Desa, mempertanyakan Perihal ‘Penjualan Lahan / Tanah Adat’ yang menurut warga terkesan tak transparan dan jadi seperti ajang ‘makanan bancakan’ bagi kalangan Pemdes dan kroni-kroninya saja.

Puluhan warga yang berdemo di Kantor Pemdes Gumai tersebut, menuntut adanya dana kompensasi atas Lahan yang disebut warga telah dijualkan Kades bersama Ketua BPBD Desa Gumai.

Lahan dimaksud diketahui selama ini merupakan Area Rawa Gambut dengan luas mencapai 1000 hektar yang beberapa bulan lalu dilakukan Landclearing serta dibuat kanal siring.

Namun yang mengherankan berdasarkan keterangan warga narasumber tim media ini, pihak warga tidak tau secara rinci perihal dijual kepada pihak mana apakah perorangan ataukah perusahaan, serta tak juga tahu dengan jelas peruntukan penggarapan lahan tersebut nantinya akan digunakan untuk perkebunan apa, lantaran menurut warga pada awal sebelum penggarapan lahan, sepengetahuan warga hanya ada beberapa orang warga saja yang diajak pihak Pemdes Gumai. Sehingga kata Mar (Nama Disamarkan) sebagian besar warga Desa tidak dapat informasi yang rinci mengenai rencana garapan lahan ini.

Hingga akhirnya setelah sekitar 3 bulan, setelah perwakilan warga meninjau lokasi ternyata proses penggarapan sudah mencapai tahap perampungan. Warga pun seakan baru tersadar bahwa mereka seperti akan dilewatkan saja oleh Pihak Kades beserta kroni-kroninya

“Pecak nak mereka makan… Dewek…, madak’i sampe (Seperti mau mereka makan sendiri, masak sampai) sekarang lahan lah digarap, kanal siring lah sudah dibuat, tinggal tunggu tanam, dak ado kompensasi untuk warga… itu tanah adat yo punyo besamo seluruh masyarakat Gumai sini” gerutu Mar (nama disamarkan) saat menceritakan perihal Polemik Lahan Adat di Desanya, kepada awak media (03/04/2023).

Sementara Firdaus Kepala Desa Gumai Saat di hubungan media ini melalui pesan whatsApp. Selasa (04/04) Mengatakan, “Waalaikum salam wr wb , memang benar kemaren warga datang ke kantor desa berkenaan dengan lahan yang ada di wilayah desa Gumai , mungkin jika dari awak media bapak ini ingin konfirmasi silahkan datang, mohon maaf jika melalui wa ini nanti kurang pas penyampaian kami pak 🙏🙏🙏. Ujarnya. (AGS)

Bagikan:
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp